Thursday, December 18, 2025
Home E-sport 7 Fakta MOUZ Esports yang Mendominasi Panggung Dota 2 di Dunia

7 Fakta MOUZ Esports yang Mendominasi Panggung Dota 2 di Dunia

JeteX – MOUZ berhasil mengejutkan dunia esports dengan meraih gelar juara pertama mereka di ajang Tier 1 Dota 2, PGL Wallachia Season 6. Kemenangan ini terasa spesial bukan hanya karena trofinya, tetapi juga karena perjalanan penuh drama yang menghiasi setiap langkah MOUZ. Fakta MOUZ Esports sangat menarik untuk dibahas sebagai sebuah tim yang baru terbentuk ini.

Bayangkan saja, mereka sempat mengalami masalah internal seperti roster darurat hingga absennya pemain inti, kemenangannya terasa plot twist. Mulai dari pemain senior yang ingin comeback, sampai talenta muda yang mencari panggung, MOUZ datang sebagai underdog, lalu pulang sebagai juara. Berikut fakta menarik MOUZ Esports yang kini menjadi pembicaraan panas di komunitas Dota 2.

7 Fakta MOUZ Esports

MOUZ Esports
Sc: Liquipedia

MOUZ atau sebelumnya dikenal sebagai mousesports adalah organisasi esports asal Hamburg, Jerman. Meskipun organisasi ini sudah lama di kancah kompetitif, nama MOUZ lebih dikenal di scene Counter-Strike dibandingkan Dota 2.

Dalam sejarahnya, MOUZ adalah organisasi yang konsisten menghadirkan talenta muda dan rumah bagi banyak pemain hingga menembus panggung internasional. Namun di scene Dota 2, perjalanan mereka lebih penuh pasang surut.

Butuh waktu lama sebelum MOUZ akhirnya menemukan formula yang tepat dan roster yang bisa bersaing di level Major, hingga akhirnya momen besar itu datang di PGL Wallachia Season 6.

Sekarang, mari masuk ke fakta menarik tentang tim yang kini dianggap sebagai salah satu kuda hitam paling berbahaya dalam scene kompetitif modern.

1. Roster “Pilot yang Jatuh”

Cerita MOUZ dimulai dari kumpulan pemain dengan masa lalu gemilang, tetapi karier yang belum menemukan arah baru. Banyak fans menyebut roster ini sebagai “fallen pilots”, istilah bagi pilot berbakat yang kehilangan kapal dan tujuan.

Komandan tim ini adalah Seleri, mantan kapten Gaimin Gladiators yang punya tiga gelar Major, dua runner-up TI, dan gelar besar lainnya. Namun setelah masa emas, performanya sempat menurun dan kembali dari nol.

Ia ditemani oleh, Crystallis, carry andalan eks-Tundra yang sempat hilang momentum. Roster berikut bukan tim eksperimen biasa, tetapi sebuah tim yang ingin membuktikan bahwa pengalaman dan karakter lebih berarti dibanding nama besar.

  • MidOne, legenda Asia Tenggara dengan tiga Major dan reputasi mechanical skill kelas dunia.
  • BOOM, midlaner yang kini berperan fleksibel.
  • Yamich, support yang mencari kesempatan tampil di panggung besar.

2. Datang ke Wallachia Tanpa Status Favorit

Tidak ada analis atau pengamat yang menempatkan MOUZ sebagai kandidat juara di PGL Wallachia Season 6. Bahkan di awal turnamen, prediksi komunitas hanya menempatkan mereka sebagai tim yang mungkin lolos grup , bukan angkat trofi.

Dua hasil turnamen sebelumnya menunjukkan potensi Top 4 di BLAST Slam IV dan Top 6 di FISSURE PLAYGROUND 2. Namun tetap saja, performa mereka dianggap belum konsisten. Apalagi roster ini baru terbentuk dua bulan sebelum turnamen dimulai.

Tidak ada yang menyangka chemistry tim akan secepat itu berkembang hingga akhirnya dunia esports menyadari kesalahan besar mereka. Dari yang awalnya dianggap eksperimen nekat, roster ini tiba-tiba berubah menjadi ancaman nyata.

Baca Juga: 7 Tim Esport Valorant Terbaik Menuju Champions 2025

Fakta MOUZ Esports
Sc: irbis.spb.ru

3. Stand-In Chaos: dari Krisis Jadi Keajaiban

Sebelum turnamen dimulai, MOUZ menghadapi masalah besar, yaitu dua pemain inti Crystallis dan Seleri sakit dan tidak bisa tampil.

Sebagai gantinya, masuk dua pemain, ada Ghost yang merupakan mantan pemain Nigma Galaxy dan Kaori sebagai support muda dari Ukraina. Tentu bukan posisi mudah, apalagi untuk tim baru.

Tapi kejutan justru terjadi, Kaori justru tampil luar biasa dan menjadi bagian penting dalam kemenangan MOUZ. Crystallis sempat kembali di fase Playoff, tetapi Seleri tidak pernah bermain hingga turnamen berakhir.

Tak heran kalau nama Kaori langsung jadi sorotan besar di komunitas Dota 2. Banyak fans bahkan mulai menyebutnya sebagai “rookie yang muncul di waktu paling tepat”.

4. Debut Juara dengan Lineup Tidak Lengkap

Meski bermain dengan roster darurat, MOUZ tampil cukup stabil di fase Swiss. Mereka belum terlihat sempurna, tetapi mulai menunjukkan gaya main agresif dan koordinasi yang solid.

Ketika Playoff dimulai dan Crystallis kembali, permainan MOUZ meningkat drastis. Mereka menjadi tim dengan identitas jelas, yaitu draft adaptif, early aggression, dan eksekusi teamfight presisi.

Baca Juga: 7 Tim Esport Terbaik di Dunia dengan Prestasi Luar Biasa

Team MOUZ Esports
thespike

5. The Legendary Lower Bracket Run

Fakta MOUZ esports seperti kisah klasik tim juara dan perjalanannya tidak mulus. Mereka sempat kalah dari Parivision di awal Playoff dan memaksa tim turun ke lower bracket.

Namun bukan runtuh, MOUZ berubah menjadi monster. Mereka menjalankan full lower bracket run, mengalahkan Heroic (2-0), OG (clean sweep), BetBoom dalam thriller 3 map, dan Team Liquid dalam duel intens.

6. Grand Final 5 Game: Salah Satu Final Terbaik Tahun Ini

Di final, MOUZ bertemu Team Spirit yaitu juara dunia TI. Spirit datang dengan performa sempurna di upper bracket, membuat mereka jadi favorit.

Namun MOUZ tidak gentar, game 1 jadi milik Spirit, game 2 dan 3 dikunci MOUZ, dan game 4 Spirit bangkit dan memaksa final map.

Game kelima yang paling dramatis, agresif, cepat, dan penuh keputusan krusial. Hingga akhirnya, mereka mengangkat trofi.

7. Dari Eksp erimen Menjadi Ancaman

Kemenangan PGL Wallachia bukan hanya trofi. Justru menjadi tanda dimulainya era baru. Di bawah coach Immortal.Faith, MOUZ kini dianggap sebagai tim yang harus diperhatikan di turnamen berikutnya termasuk BLAST Slam V. Tim yang dulu diremehkan kini menjadi salah satu nama paling ditakuti di scene Dota 2.

Baca Juga: 7 Tim Esport Mobile Legends Terbaik di Dunia: Dari ONIC hingga Twisted Minds

Penutup

Tim Esports MOUZ
BLIX

Fakta MOUZ esports merupakan salah satu yang menghadirkan salah satu cerita paling menarik di dunia esports modern. Kisah comeback, ketahanan mental, dan tekad yang mengalahkan semua prediksi. Tim ini membuktikan bahwa kerja keras, kesempatan, dan rasa percaya diri mampu menciptakan keajaiban di momen tak terduga.

Berbicara soal kemenangan di game, jangan biarkan kualitas suara buruk momen clutch. Saatnya upgrade ke headset gaming terbaik dari JeteX. Biar tiap langkah musuh terdengar jelas, tiap spell terasa lebih impactful, dan setiap teamfight makin intens seperti nonton final Major. Sebab, detail kecil seperti suara bisa jadi pembeda antara comeback epik atau defeat!

JETEX Contributor
Artikel ini ditulis oleh kontributor JETEX dan telah diakurasi. Ikuti juga informasi seputar gaming terkini di Instagram @jetex.id

Most Recent

7 Fakta f0rsakeN, Sosok Pro Player yang Jadi Ikon Valorant Dunia!

JeteX - The Game Awards (TGA) 2025 lagi-lagi jadi pusat perhatian dunia game. Setiap tahun, ajang ini merayakan yang terbaik di industri game, Tahun...

10 Game Mirip ARC Raiders yang Wajib Kamu Coba, Awas Ketagihan!

JeteX - Genre extraction shooter semakin populer dan menariknya, konsep ini sering disamakan dengan battle royale. Tapi ada satu hal yang jadi pembeda besar,...

7 Anime Shounen Paling Ikonik Sepanjang Masa yang Wajib Ditonton

JeteX - Anime shounen dikenal sebagai tulang punggung industri anime. Karena jenis anime ini tidak hanya menyuguhkan pertarungan seru, tapi juga cerita tentang mimpi...

Valorant vs CS2: Mana yang Lebih Seru dan Layak Dimainkan di 2025?

JeteX - Sejak kemunculan perdananya, Valorant langsung jadi bahan perbandingan dengan legenda industri FPS, Counter-Strike dari Valve. Keduanya sama-sama mengusung format tactical shooter 5v5,...

7 Fakta MOUZ Esports yang Mendominasi Panggung Dota 2 di Dunia

JeteX - MOUZ berhasil mengejutkan dunia esports dengan meraih gelar juara pertama mereka di ajang Tier 1 Dota 2, PGL Wallachia Season 6. Kemenangan...